Senja dipamulang
Senja dipamulangSore itu, aku duduk sebuah bibir danau.
Senja sebentar lagi datang dan sinar mentari akan tergantikan
Oleh kerlipan cahaya bulan dan bintang.
senja dipamulang |
Menjelang malam jahat ini, Dimana yg memiliki kekasih akan mengadu rasa
akan cinta dan tali kasih.
Dimana sang pria akan bersiap dengan segala keperluannya.
Kendaran sudah terparkir rapih tinggal menunggu kabar dari dambatan hatinya.
Setelah dapat kabar segera tancap gas untuk menjemputnya.
Sedangkan sang wanita sudah berjaga-jaga, duduk manis didepan kaca.
Memulai polesan-polesan indah untuk merias wajahnya.
Dan setia menunggu sang pria untuk mengajaknya jalan dimalam cerah ini.
Untuk mereka mungkin malam ini cerah tapi tidak untuk ku.
Aku menikmati malam jahat ini hanya sendiri.
Duduk termenung memandangi dalamnya danau.
ya, danau ini memang dalam sama seperti luka yg ia tinggalkan.
Secangkir kopi aku pesan. "Bu, kopi hitamnya satu tapi tolong jangan ditaburi masa lalu, Tambahkan sedikit gula biar manis untuk menemani malam ku yg pahit".
Sembari menunggu kopi yg aku pesan, aku menyalakan sebatang rokok.
Kepulan asap aku keluarkan bersama kenangan pahit yg masih terngiang.
Enggan pergi walau aku coba lupakan.
senja dibibir danau |
Kopi pun datang, aku sruput pahitnya kopi ini.
Dan sesaat aku sadar, dari kopi dapat belajar.
"Bahwa rasa pahit juga bisa dinikmati seperti malam minggu ini, masih bisa dinikmati walau tanpa dambatan hati".
#Jambanz24(NFM).
baca juga http://imajirasafahmi.blogspot.co.id/dibalik-sang-penghibur-ada-sakit-yang.html
http://imajirasafahmi.blogspot.co.id/masa-itu-hujan-lebih-indah.html
0 Komentar untuk "Senja di Pamulang"